Jakarta, Beritasatu.com – Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana mengungkapkan, pada 2025 Indonesia menargetkan bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23%. Angka tersebut ditargetkan meningkat jadi 30% pada 2030.
Di 2020 sendiri, komposisi bauran energi di Indonesia yaitu 38% batu bara, 31,6% minyak bumi, 19,2% gas bumi, dan EBT 11,2%. “Dari sisi EBT, target kita 23% di 2025. Sekarang ini angkanya 11,2%, persis separuhnya dari perjalanan. Kira-kira kita punya waktu 5 tahun untuk mencapai target ini,” kata Dadan Kusdiana dalam webinar National Energy Week “Prospek Energi Terbarukan: Strategi dan implementasi”, Kamis (11/3/2021).
Dadan menyebut, dalam 5 tahun terakhir terlihat adanya peningkatan pemanfaatan EBT dan batu bara, sedangkan pemanfaatan minyak dan gas terus menurun. Namun menurutnya perlu ada program percepatan untuk mencapai target EBT 23% pada 2025.
Sebelumnya pada 2015, bauran EBT sebesar 4,97%, kemudian di 2016 menjadi 6,13%, 2017 6,67%, 2018 8,54%, 2019 9,18%, dan di 2020 11,20%.
Dadan menambahkan, Indonesia sebetulnya mempunyai sumber energi baru terbarukan yang berlimpah hingga 417,8 Giga Watt (GW). Perinciannya adalah potensi EBT samudera mencapai 17,9 GW, panas bumi 23,9 GW, bioenergi 32,6 GW, bayu 60,6 GW, hidro 75 GW dan surya 207 GW. Namun saat ini total pemanfaatannya baru 10,4 GW atau 2,5%.
“Kita sebetulnya punya semuanya, punya energi laut, kita punya panas bumi yang kedua terbesar di dunia, dan sekarang kita juga terbesar kedua untuk pemanfaatan panas bumi ini. Bioenergi kita juga punya demikian besar, apalagi bioenergi berbasis pertanian. Energi bayu juga demikian, angkanya terus meningkat. Jadi dari potensinya besar, namun pemanfaatannya yang memang masih rendah,” kata Dadan.
Sumber: BeritaSatu.com
Kamis, 11 Maret 2021 | 14:50 WIB
Oleh : Herman / WBP
https://www.beritasatu.com/ekonomi/744409/capaian-target-bauran-ebt-23-di-2025-baru-separuh-jalan