Jakarta – Kementerian ESDM mengungkap penyebab semburan liar (blow out) lapangan panas bumi PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP). Hal itu terjadi karena adanya benturan mata bor dari sumur T12 dengan badan sumur T11.
Hal itu diungkap Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM Harris dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Senin (23/5/2022).
“Jadi seperti yang kami sampaikan sebelumnya, sumur T12 dan T11 ini bersebelahan jaraknya di kepala sumur itu kurang dari 10 meter. Pada saat pengeboran mencapai 370 meter terjadi benturan antara mata bor dari T12 mengenai badan sumur T11,” jelasnya.
“Tingkat kedalaman 370 meter sehingga di situ terjadi kerusakan dan ada lepasnya tekanan temperatur yang menyebabkan blow out di sumur T12,” sambungnya.
Dia mengatakan, hal itu merupakan kesimpulan hasil investigasi yang telah dilakukan. Dia menuturkan, semua korban yang terdampak telah pulang ke rumah pada 28 April 2022.
“Dan pada tangal 26 April kualitas air sudah kembali normal,” katanya.
Sebagai informasi, imbas insiden ini total 20 warga dan 2 pekerja dilarikan ke rumah sakit. Kemudian, ada material lumpur pengeboran dan fluida panas bumi ke sungai sehingga tidak dapat digunakan ke air baku.
Source: detik.com